ANAHATA.INK

TATTOO KUTA

ANAHATA.INK

TATTOO KUTA

Nyepi 2023

Ilustrasi Hari Raya Nyepi - Foto oleh Alleksana dari Pexels.com

Hari Raya Nyepi Caka 1945 - Hari Keheningan 2023

Nyepi adalah “Hari Kesunyian” bagi orang Bali yang dirayakan setiap tahun sekali. Hari raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu Bali untuk menandai awal Tahun Baru Hindu dalam kalender Bali. Nyepi dirayakan pada hari setelah bulan baru pada ekuinoks musim semi, biasanya jatuh pada bulan Maret.

Pada hari ini, umat Hindu Bali diharapkan untuk berada dalam kesunyian dan introspeksi diri, serta berpuasa dan meditasi. Ada aturan ketat yang diberlakukan selama Hari Raya Nyepi , seperti tidak menyalakan api (Amati Gni), tidak bekerja (Amati Karya), tidak ada hiburan atau kesenangan (Amati Lelanguan), dan tidak bepergian (Amati Lelungan). Bahkan bandara di Bali tutup selama sehari, dan jalan-jalan sepi dari semua kendaraan dan pejalan kaki.

Tujuan dari Hari Raya Nyepi adalah untuk membersihkan pulau Bali dari energi negatif dan membawa kesucian dan keseimbangan yang baru ke dalam masyarakat. Ini adalah waktu baik untuk introspeksi, meditasi, dan pembaharuan spiritual.

Sebelum Perayaan Nyepi , masyarakat Bali melakukan beberapa ritual penyucian sebagai persiapan untuk hari raya Nyepi.

Salah satu ritual utama adalah Melasti, yang biasanya dilakukan tiga hari sebelum Nyepi . Melasti melibatkan prosesi ke sumber air terdekat, seperti pantai atau sungai, di mana orang menyucikan diri dan benda-benda upacara mereka dengan mencucinya di air. Ritual ini dimaksudkan untuk membersihkan seluruh pulau dan penduduknya.

Ritual lain yang dilakukan sebelum Nyepi adalah Tawur Kesanga, yang dilaksanakan pada hari sebelum Nyepi. Ritual ini melibatkan persembahan korban darah hewan dan persembahan lainnya kepada para dewa untuk meredakan roh jahat dan setan. Persembahan-persembahan biasanya diletakkan di persimpangan jalan utama, pintu masuk desa, dan tempat umum lainnya.

Pada malam sebelum Nyepi , masyarakat Bali juga melakukan ritual tradisional yang disebut parade Ogoh-ogoh. Parade ini melibatkan pembuatan dan pameran patung-patung besar, berwarna-warni, dan sering kali berbentuk setan dan makhluk mitos lainnya, yang kemudian diarak di jalanan diiringi musik dan tari-tarian. Tujuan parade ogoh-ogoh adalah untuk mengusir roh jahat yang mungkin masih ada di pulau sebelum Nyepi.

Setelah Nyepi, masyarakat Bali melanjutkan ritual pembersihan dan perayaan mereka dengan Ngembak Geni, yang berarti “Menyalakan Api Kembali”. Pada hari ini, masyarakat Bali melakukan ritual mandi dan kemudian menyalakan api di rumah dan pura-pura untuk melambangkan kembali menyala nya kehidupan spiritual dan sosial.

Secara keseluruhan, Nyepi dan ritual terkaitnya mewakili pembersihan, introspeksi, dan pembaharuan spiritual bagi masyarakat Bali. Perayaan yang mengikuti bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan rasa komunitas di antara orang-orang Bali.

: